Dengan menggandeng perusahaan milik negara, pemerintah China mengembangkan aplikasi seluler yang bisa memperingatkan penggunanya ketika mereka berada dalam risiko terjangkit virus corona.
Xinhua pada Senin (10/2), mengabarkan bahwa aplikasi yang disebut dengan detektor kontak dekat itu saat ini telah tersedia untuk pengguna
smartphone di China. Pengguna hanya perlu memasukkan nama, nomor telepon serta ID mereka untuk menginstalasi aplikasi.
Aplikasi ini akan bekerja dengan memberi tahu pengguna apakah mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus corona atau yang juga disebut dengan 2019-nCoV.
Aplikasi tersebut dibuat atas kerjasama Kantor Umum Dewan Negara, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) dan Korporasi Grup Teknologi Elektronik China (CETC) milik pemerintah.
Tidak jelas bagaimana aplikasi ini bekerja dan seberapa akurat dan efektif penggunaan aplikasi ini.
Pihak NHC hanya mengatakan bahwa "kontak dekat" mengacu pada seseorang yang tanpa perlindungan, berbagi kantor, ruang kelas atau rumah yang sama dengan pasien virus corona yang dikonfirmasi, atau bepergian dengan mereka dalam penerbangan yang sama atau kereta ber-AC yang tertutup.
Ini sebenarnya bukan satu-satunya aplikasi yang dikembangkan pasca virus corona mewabah di China. Sebelumnya, perusahaan keamanan siber terbesar China, Qihoo 360 juga telah membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna memeriksa apakah mereka bepergian dengan pesawat atau kereta api dengan seseorang yang terkena virus.
Selain itu, mesin pencari Baidu dari China juga telah merilis add-on untuk aplikasi Baidu Map-nya, yang menempatkan kasus-kasus yang dikonfirmasikan dan dicurigai di kota-kota yang dikunci. Peta ini juga menunjukkan data waktu nyata pada coronavirus, termasuk pembaruan lalu lintas dan pos pemeriksaan pengendalian epidemi.
BERITA TERKAIT: