Dalam 20 tahun terakhir permintaan daging sapi, domba, dan babi telah menurun drastis. Menurut analisis Greenpeace, dari data pembelian rumah tangga, penurunan permintaan daging diimbangi oleh peningkatan 20 persen konsumsi ayam.
Meningkatnya konsumsi ayam membawa dampak lingkungan yaitu pakan ayam yang diberikan mayoritas berasal dari hutan di Amerika Selatan dan dapat mengakibatkan deforestasi seiring dengan meningkatnya permintaan kedelai.
Sekitar 68 persen dari impor kedelai Inggris berasal dari Amerika Selatan.
Menurut data dari inisiatif yang dipimpin pemerintah untuk mendorong kedelai berkelanjutan dan sekitar 90 persen kedelai yang diimpor Uni Eropa digunakan untuk memberi makan ternak.
Sedangkan Sarah Rogerson, seorang peneliti Inisiatif Global Canopy Forest 500, menilai perusahaan-perusahaan terkemuka atas tindakan mereka terhadap deforestasi.
"Cukup banyak perusahaan telah membuat komitmen, tetapi bukti kami menunjukkan bahwa sangat sedikit yang benar-benar memberikan transparansi yang cukup tentang apa yang mereka lakukan," ungkap Rogerson kepada
Thomson Reuters Foundation, Selasa (21/2).
"Gambarannya bahkan lebih buruk untuk kedelai, produsen dan pengecer sering memiliki komitmen atau laporan hanya pada kedelai yang berakhir langsung dalam produk mereka. Sehingga tidak terdapat risiko deforestasi dalam pakan ternak," jelasnya.
Sejauh ini, sekitar 23 supermarket di Inggris tidak menemukan adanya hubungan antara deforestasi dan pakan makanan kedelai. Konsorsium ritel Inggris juga mengatakan pasar di Inggris mengunakan keledai yang sudah tersertifikasi untuk mengurangi deforestasi.
Meskipun masih banyak pro-kontra mengenai konsumsi ayam yang mengakibatkan deforestasi, untuk saat ini pihak Greenpeace mengatakan mengenai rencana Inggris untuk beralih dari ayam ke daging dengan alasan lebih ramah lingkungan.
03Ahd
BERITA TERKAIT: