Dalam email itu Amazon menyebut karyawan itu dipecat karena berbagi data pelanggan seperti alamat email dan nomor telepon pelanggan. Perusahaan mendukung penegakan hukum dan penuntutan terhadap mereka.
"Tindakan mereka melanggar kebijakan privasi kami," tulis Amazon dalam email tersebut seperti dilaporkan TechCrunch, Sabtu (11/1).
Tidak dijelaskan berapa jumlah karyawan yang dipecat, dan berapa banyak data pelanggan yang dibagikan.
Tahun 2018, perusahaan milik Jeff Bezos in juga pernah melakukan hal yang sama, yaitu memecat beberapa karyawannya karena membocorkan data pelanggan.
Dilaporkan oleh Wall Street Journal bahwa beberapa karyawan Amazon menjual data pelanggan kepada broker pihak ketiga, yang kemudian menggunakan data itu untuk mendapatkan ulasan untuk meningkatkan penjualan mereka. Juru bicara Amazon membenarkan pemecatan itu.
Amazon adalah salah satu raksasa teknologi dunia yang berbasis di Amerika Serikat dan masuk dalam empat besar bersama Google, Apple dan Facebook.
Amazon dikenal sebagai perusahaan e-commerce terbesar dunia, penyedia asisten kecerdasan buatan (artificial inteligence), dan layanan komputasi awan.
BERITA TERKAIT: