Trump Bunuh Jenderal Iran, Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Perang Turun Jalan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 05 Januari 2020, 15:50 WIB
Trump Bunuh Jenderal Iran, Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Perang Turun Jalan
Protes melawan perang terhadap Iran/Net
rmol news logo Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) telah menciptakan ketegangan yang luar biasa.

Tidak sedikit juga yang khawatiran akan kemungkinan terjadinya perang yang lebih luas pasca terbunuhnya Soleimani.

Tidak terkecuali ratusan orang yang turun ke jalan-jalan di seluruh AS pada Sabtu kemarin (4/1). Mereka yang khawatir akan terjadinya perang Iran-AS menyuarakan perdamaian.

Dimuat India Today, lebih dari 70 kelompok massa turun jalan. Mereka gelar aksi dengan dukungan dari kelompok-kelompok seperti CODEPINK dan Act Now to Stop War and End Racism.

Mereka tersebar dari Tampa di Florida hingg ke Philadelphia, San Francisco, hingga ke New York.

Pamflet bertuliskan slogan-slogan bertuliskan anti-perang, seperti "No War With Iran" hingga "US Troops Out Of Iran" mewarnai jalan-jalan. Mereka juga berteriak bahwa Presiden AS Donald Trump telah memulai perang dengan membunuh Soleimani.

Di Miami misalnya, hampir 50 orang pengunjuk rasa berkumpul meneriakan, "Tidak ada lagi pembunuhan drone", "Kami menginginkan perdamaian sekarang", hingga "Apa yang kami inginkan? Damai di Iran!".

Hal yang sama juga terjadi di Times Square, New York di mana ratusan demonstran berkumpul meneriakan, "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian, AS keluar dari Timur Tengah!".

Di Minneapolis, Minnesota, pengunjuk rasa berkumpul di dekat University of Minnesota sembari bernyanyi. Salah satu di antara kerumunan tersebut diketahui adalah Meredith Aby yang merupakan seorang pemimpin Komite Anti-Perang.

"Kita harus keluar dari Irak, bukan mengirim ribuan tentara lagi. Kita perlu mencoba mendinginkan keadaan dengan Iran, tidak menuang bensin ke dalam api," ujar Aby. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA