Kabar yang dirilis kantor berita Rusia mengutip Layanan Keamanan Federal (FSB) menyebut bahwa berkat informasi tersebut, sebanyak dua orang Rusia ditahan pada akhir pekan kemarin (Sabtu, 27/12) karena dicurigai merencanakan serangan selama perayaan Tahun Baru di St. Petersburg.
Tidak lama setelah itu, Kremlin mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui panggilan telepon hari Minggu (29/12).
Dikabarkan
Reuters, dalam pernyataan yang sama, disebutkan bahwa Putin dan Trump setuju untuk melanjutkan kerja sama bilateral untuk mengatasi terorisme.
Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal rencana serangan itu serta apa saja yang dibahas oleh kedua pemimpin negara tersebut dalam percakapan telepon mereka.
Diketahui bahwa hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Rusia kerap diwarnai oleh perselisihan dalam sejumlah isu internasional, termasuk soal Ukraina dan Suriah.
Namun di tengah kondisi tersebut, Trump dan Putin sama-sama berhasil menjaga agar jalur komunikasi pribadi tetap terbuka.
Dua tahun lalu, Putin juga pernah menelepon Trump untuk mengucapkan terima kasih atas informasi yang menurut Rusia membantu mencegah serangan bom di sebuah katedral di St Petersburg.
BERITA TERKAIT: