
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berupaya meyakinkan Korea Utara untuk tidak memotong jumlah staf bantuan internasional yang dikerahkan oleh badan dunia untuk melakukan pekerjaan pangan, nutrisi dan kesehatan di negara tersebut.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, PBB tengah berdialog dengan pemerintah Korea Utara mengenai masalah tersebut.
"Operasi PBB saat ini sudah memiliki jejak yang ringan di lapangan dan kapasitas yang berkelanjutan di tingkat saat ini sangat penting untuk memastikan dukungan PBB yang berkelanjutan untuk keamanan pangan, air, program nutrisi serta memobilisasi sumber daya," kata Dujarric pada Kamis (5/9), seperti dimuat
Channel News Asia.
Pernyataannya ini dibuat setelah Korea Utara ingin PBB mengurangi jumlah staf internasional karena program-programnya dinilai gagal karena politisasi bantuan PBB oleh pasukan musuh.
Sementara itu PBB memperkirakan ada 41 persen warga Korea Utara kekurangan gizi. Sementara pada Februari lalu, Korea Utara mengatakan mereka menghadapi kekurangan pangan tahun ini akibat kekeringan, banjir. dan sanksi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.