Seperti yang dilansir
Reuters, keputusan Walmart tersebut menyusul serangkaian penembakan massal di Amerika Serikat. Termasuk di Walmart cabang El Paso, Texas dan Mississippi yang menewaskan 22 orang pada 6 Agustus lalu.
Tidak hanya berhenti menjual amunisi, Walmart juga akan memperketat pemeriksaan latar belakang bagi siapapun yang akan membeli senjata di tempat mereka.
Selain Walmart, Kroger Co. juga diketahui melakukan hal yang sama. Bahkan saat ini kedua perusahaan itu melarang siapa pun untuk membawa senjata ke toko mereka, meski diizinkan oleh Undang-undang setempat.
"Sebagai sebuah perusahaan, kami mengalami dua peristiwa mengerikan dalam satu minggu. Kami tidak akan pernah mau lagi seperti itu," ujar CEO Walmart, Doug McMillon.
McMillon juga menjelaskan, Walmart akan berhenti menjual pistol di Alaska, satu-satunya cabang Walmart yang masih menjual senjata tersebut. Setelah persediaan amunisi dan pistol habis, Walmart akan berhenti untuk menjual barang-barang tersebut.
BERITA TERKAIT: