Â
Para pengungsi tersebut meninggalkan rumah mereka di Myanmar setelah tindakan keras militer yang brutal pada tahun 2017 dan sekarang tinggal di kamp-kamp yang luas di Bangladesh.
Â
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Organisasi Internasional untuk Migrasi, dalam sebuah pernyataan bersama (Jumat, 15/2) mengatakan, lebih dari setengah dana itu diperuntukkan bagi bantuan kritis termasuk makanan, air, sanitasi dan tempat tinggal. Sisanya akan digunakan untuk layanan kesehatan, manajemen lokasi dan kegiatan perlindungan, termasuk perlindungan anak.
Â
Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk mendukung setidaknya 330 ribu warga Bangladesh yang rentan di komunitas tuan rumah.
Â
"Kewajiban kemanusiaan kami hari ini adalah untuk menstabilkan situasi pengungsi Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan dan tuan rumah mereka di Bangladesh," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi seperti dimuat
Al Jazeera.
Â
"Kami mengharapkan kontribusi yang tepat waktu, dapat diprediksi, dan fleksibel untuk memenuhi tujuan banding tahun ini," tambahnya.
Â
Diketahui bahwa lebih dari 745 ribu pengungsi Rohingya telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine Myanmar sejak Agustus 2017 ketika militer menindak keras minoritas yang sebagian besar Muslim. Mereka bergabung dengan sekitar 200 ribu orang lain yang telah mencari keamanan di sekitar Cox's Bazar di Bangladesh selama pecahnya kekerasan sebelumnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: