Â
Pernyataannya itu merupakan bentuk pembelaan atas pertemuannya dengan para pemimpin gerakan Rompi Kuning di Perancis yang membuat marah penerintah Perancis.
Â
Dalam sebuah surat kepada surat kabar Perancis
Le Monde, Di Maio menekankan bahwa dia terkesan dengan manifesto Rompi Kuning dan mengatakan tuntutan mereka melampaui hak dan menempatkan warga sebagai kepentingab utama.
Â
"Inilah sebabnya saya ingin bertemu dengan perwakilan Rompi Kuning, karena saya tidak percaya bahwa masa depan politik Eropa terletak pada partai-partai di kanan atau kiri, atau dengan apa yang disebut partai 'baru' yang pada kenyataannya mengikuti tradisi," tulisnya, dimuat ulang
Russia Today.
Â
Di Maio juga mengkritik pemerintah saat ini dan mantan pemerintah Perancis dan menuduh mereka mengejar kebijakan ultra-liberal. Kebijakan itu dianggap telah meningkatkan rasa tidak aman pada warga negara dan mengurangi daya belanjanya.
Â
Dia mengatakan dia tidak terkejut bahwa orang-orang Perancis melakukan aksi unjuk rasa.
Â
Meski begitu, dia mengatakan bahwa Perancis adalah "negara sahabat" dan menggambarkan rakyatnya sebagai titik rujukan dalam mengejar hak-hak sosial dan sipil.
Â
Surat itu dilihat sebagai upaya untuk meredakan ketegangan setelah pertikaian antara Italia dan Perancis yang meningkat setelah Di Maio pergi ke Perancis untuk bertemu dengan para pemimpin Rompi Kuning yang berusaha mencalonkan diri dalam pemilihan Parlemen Eropa Mei mendatang.
[mel]
BERITA TERKAIT: