Begitu keterangan kelompok think tank Inisiatif Transparansi Maritim Asia dari Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington, seperti dimuat
Reuters (Rabu, 21/11).
Jalur air strategis ini diketahui diklaim hampir seluruhnya oleh China. Negeri tirai bambu tersebut terus membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan terumbu karang di kawasan tersebut.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa gambar satelit menunjukkan struktur baru yang sederhana di Bombay Reef, yang diatapi oleh radome dan panel surya.
"Perkembangan ini menarik mengingat lokasi strategis Bombay Reef, dan kemungkinan bahwa pengerahan cepat struktur dapat diulangi di bagian lain dari Laut China Selatan," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, kelompok tersebut mengatakan bahwa tujuan pembangunan platform itu masih belum jelas. Namun begitu, platform bisa menggunakannya untuk tujuan militer.
"Terumbu karang ini berbatasan langsung dengan jalur pelayaran utama yang membentang antara Paracels dan Kepulauan Spratly di selatan, menjadikannya lokasi yang menarik untuk susunan sensor untuk memperluas radar Tiongkok atau memberi sinyal pengumpulan intelijen atas jalur laut penting itu," sambung pernyataan tersebut.
Belum ada keterangan dari Kementerian Pertahanan China terkait hal tersebut.
Sementara itu, jurubicara Departemen Luar Negeri Geng Shuang mengatakan kedaulatan China atas Kepulauan Paracel tidak diperselisihkan, dan tidak ada yang salah dengan China melakukan pekerjaan konstruksi di wilayahnya sendiri.
[mel]
BERITA TERKAIT: