Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada Selasa (20/11), Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat akan tetap menjadi mitra setia Arab Saudi meskipun MBS mungkin sudah tahu tentang rencana untuk membunuh Khashoggi.
Dalam pernyataan yang sama, Trump mengindikasikan bahwa dia tidak berniat membatalkan kontrak militer dengan Riyadh pasca kasus ini.
"Jika kita membatalkan kontrak ini dengan bodoh, Rusia dan China akan menjadi penerima manfaat yang sangat besar," jelas Trump seperti dimuat
Reuters.
Trump mengatakan badan-badan intelijen Amerika Serikat saat ini masih mempelajari bukti bagaimana Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, dan siapa yang merencanakannya.
"Agen-agen intelijen kami terus menilai semua informasi, tetapi sangat mungkin bahwa Putra Mahkota memiliki pengetahuan tentang peristiwa tragis ini, mungkin dia melakukannya dan mungkin dia tidak," tegasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: