Portal yang dibangun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tahun 2015 ini merupakan satu-satunya platform pelayanan dan perlindungan WNI di seluruh Perwakilan RI dengan satu pelayanan standar dan satu data WNI yang telah telah terintegrasi penuh dengan sistem pendataan dan pelayanan nasional seperti Dukcapil Kemdagri, Keimigrasian Kemhukham dan data ketenagakerjaan luar negeri milik Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Setelah pengembangan selama hampir 3 tahun, untuk pertama kalinya dalam sejarah akhirnya kita akan memiliki satu standar pelayanan di seluruh Perwakilan RI dan satu basis data WNI. Sistem dan datanya sudah terintegrasi penuh dengan data nasional terkait lainnya. WNI bisa mendapatkan layanan secara online maupun dengan datang ke Perwakilan," kata Menlu Retno Marsudi bersama Dutabesar RI Seoul, Umar Hadi, dan Dirjen Dukcapil Kemdagri, Zudan Arif Fakrulloh, yang memaparkan cara kerja Portal kepada Presiden Jokowi, Senin (10/9).
Untuk menggunakannya, WNI di luar negeri diharuskan melaporkan dirinya melalui sistem online. Dengan sistem tersebut, nantinya pemerintah mengetahui statistik dan profil WNI di luar negeri yang akurat dan realtime.
Sistem ini ke depan akan terus dikembangkan untuk memberikan pelayanan bagi WNI di luar negeri yang mudah, cepat dan murah. Selain itu dengan sistem ini, pendataan pemilih untuk pemilu di luar negeri nantinya akan jauh lebih mudah dan akurat.
"Portal Peduli WNI ini akan diterapkan secara penuh di semua perwakilan mulai Januari 2019," kata Retno.
Untuk diketahui, Seoul dipilih menjadi tempat peluncuran sistem ini sebab Korsel merupakan salah satu negara dengan jumlah WNI terbanyak yaitu sekitar 40 ribu orang.
Dari jumlah tersebut ada yang bekerja sebagai pekerja migran di sektor formal. Dari jumlah itu, lebih dari 2.500 WNI sudah melaporkan diri secara online sejak sistem ini pertamakali diuji coba akhir Juli 2018 lalu.
KBRI Seoul juga dinilai salah satu perwakilan paling siap menerapkan sistem ini dan sekaligus merupakan salah satu lokasi Data Center Kementerian Luar Negeri.
Diakhir proses peluncuran, Presiden Jokowi memberikan apresiasi tinggi terhadap pengembangan sistem tersebut, yang dinilai dapat meningkatkan perlindungan dan pelayanan kepada WNI di luar negeri.
[lov]
BERITA TERKAIT: