Hal itu terjadi kala Trump diwawancara Steve Doocy dalam acara "Fox and Friends", di halaman Gedung Putih, Jumat (15/6).
Trump mengungkapkan bahwa dia ingin "orang-orangnya" memperhatikan dirinya seperti halnya "orang-orang Kim Jong Un" duduk menyimak ketika pemimpinnya berbicara.
Trump menyebut Kim sebagai seorang kepala negara yang sangat kuat.
"Jangan biarkan siapa pun berpikir sesuatu yang berbeda. Dia (Kim) berbicara dan orang-orangnya duduk dengan perhatian. Saya ingin orang-orang saya melakukan hal yang sama," lanjut Trump, dikutip dari
The Hill.
Sayangnya, Doocy tidak mengkonfirmasi apa yang dimaksud Trump dengan "orang-orangnya" dan "orang-orang saya".
Istilah "my people" dan "his people" yang dipakai Trump boleh jadi merujuk pada rakyat Korea Utara dan rakyat Amerika Serikat. Tapi bisa juga berarti orang-orang yang melapor langsung ke dua pemimpin.
Setelah sesi wawancara dengan Fox, giliran Trump berbicara kepada wartawan lain di halaman Gedung Putih.
Kontan, para jurnalis menanyakan Trump soal apa yang dimaksudnya soal keinginannya agar orang-orangnya mendengarkan dirinya seperti orang-orang Korea Utara mendengarkan Kim Jong Un.
"Saya bercanda. Anda tidak mengerti sarkasme," jawab Trump.
Di kesempatan terpisa, jurubicara Gedung Putih tidak menanggapi permintaan Hill untuk mengklarifikasi pernyataan itu.
Selama wawancara dengan Fox, Trump berkali-kali memuji Kim seperti yang ia lakukan usai pertemuan puncak mereka di Pulau Sentosa, Singapura pada Selasa (12/6).
"Kami bergaul dengan sangat baik, kami memiliki chemistry yang baik," kata Trump.
Di dalam negerinya sendiri, pujian-pujian Trump kepada Kim mendapat kecaman dari beberapa anggota parlemen AS.
Menariknya, Trump juga mendapat kecaman yang tak kalah keras ketika mengancam menghancurkan Korea Utara dengan nuklir pada beberapa bulan lalu.
[ald]
BERITA TERKAIT: