Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Antony Whiterspoon: Pemilu Venezuela Lebih Demokratis Dibandingkan Pemilu Amerika Serikat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Sabtu, 19 Mei 2018, 16:06 WIB
Antony Whiterspoon: Pemilu Venezuela Lebih Demokratis Dibandingkan Pemilu Amerika Serikat
Anthony Whiterspoon saat memberikan pandangan/RMOL
rmol news logo Setelah mengamati persiapan penyelenggaraan pemilihan umum Venezuela yang akan diselenggarakan hari Minggu (20/5), Anthony Whiterspoon menilai bahwa sistem pemilu di Venezuela jauh lebih transparan dan demokratis dibanding dengan sistem pemilu di Amerika Serikat, negaranya sendiri.

Antony Whiterspoon adalah Walikota Magnolia, sebuah kota di Mississippi, Amerika Serikat. Ia merupakan salah seorang yang diundang Dewan Pemilihan Nasional (CNE) Venezuela untuk mengamati pemilu di negara Amrika Latin ini.

Penilaian mengenai kualitas pemilu di Venezuela disampaikan Anthony dalam pertemuan dengan Ketua Tribunal Supremo de Justicia (TSJ), Maikel Josef Moreno Perez, Jumat pagi waktu setempat (18/5) atau Jumat malam waktu Indonesia (17/5).

"Saya bersaksi bahwa pemilihan umum di Venezuela lebih transparan dari pemilihan umum di Amerika Serikat. Jauh lebih demokratis," ujarnya.

Pemilu ke-24 yang diselenggarakan Venezuela sejak tahun 1999 itu akan memilih presiden dan anggota parlemen negara bagian. Namun untuk Caracas, pemilih hanya memilih presiden.

Tak kurang dari 20 juta warga Venezuela memiliki hak suara dalam pemilihan ini. Namun, survei terakhir memperkirakan hanya 60 persen yang akan hadir ke tempat pemungutan suara.

Kelompok oposisi memboikot pemilu dan mengajak pihak-pihak yang tidak puas dengan pemerintahan Nikolas Maduro untuk mengikuti jalan mereka. Mereka juga mendorong agar negara-negara Barat menekan Venezuela.

Amerika Serikat dan sejumlah negara lain mengecam pemilu ini dan meminta agar pemilu ditunda. Mereka juga mengatakan, pemilu yang diselenggarakan rezim diktator hanya bertujuan untuk melanggengkan kekuasaan.

Tuduhan ini sudah berkali-kali dibantah berbagai pihak di Venezuela, termasuk CNE dan TSJ, dua lembaga kekuasaan dalam Konstitusi 1999 selain pemerintah, parlemen nasional dan ombusdman.

Adapun Anthony Whiterspoon mengatakan, justru di Amerika Serikat pemilihan diselenggarakan untuk melayani kepentingan kelompok penguasa.

"Di AS, kandidat yang memperoleh suara lebih banyak 3 juta dari kandidat lainnya malah dinyatakan kalah," ujar Anthony Whiterspoon merujuk pada kekalahan kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton dari kandidat Partai Republik Donald Trump dalam pilpres yang lalu di AS.

Di awal pernyataannya, Anthony juga mengatakan, dirinya hadir mewakili rakyat AS yang tidak mendukung Donald Trump. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA