Departemen Kehakiman Amerika Serikat pekan ini menuduh bahwa perwira bernama Jerry Chun Shing Lee, yang merupakan mantan petugas kasus CIA yang berusia 53 tahun dan warga negara Amerika Serikat telah diminta untuk memperdagangkan informasi dengan imbalan uang oleh dua petugas intelijen China pada tahun 2010 dan 2011 ketika dia tinggal di Hong Kong.
Mantan pejabat CIA itu diyakini telah membantu China membongkar jaringan mata-mata Amerika Serikat di negara itu dan mengidentifikasi informan yang kemudian dibunuh atau dipenjarakan.
The New York Timesmelaporkan pada Januari lalu bahwa pemenjaraan atau eksekusi belasan warga negara China yang bekerja untuk Amerika Serikat adalah salah satu kemunduran intelijen yang paling dahsyat bagi lembaga itu dalam beberapa dekade terakhir.
Surat dakwaan itu diumumkan pekan ini setelah penangkapan Lee pada Januari, ketika dia dituduh dengan retensi hukum dari informasi pertahanan nasional tetapi belum menghadapi tuduhan spionase.
Di persidangan dijelaskan bahwa Lee meninggalkan Hong Kong bersama keluarganya pada 2012 dan tinggal di hotel-hotel di Hawaii dan Virginia ketika dia kembali ke Amerika Serikat.
Selama menginap di hotel ini, seperti dimuat
CNN, agen federal menggeledah kamarnya dan menemukan dia memiliki materi yang tidak sah yang terkait dengan pertahanan nasional, termasuk catatan tulisan tangan dari karyawan dan aset rahasia CIA serta sebuah penggerak jempol dengan informasi yang diklasifikasikan sebagai rahasia.
Departemen Kehakiman mengatakan Lee telah mengakui telah memiliki dokumen yang berisi informasi rahasia tersebut untuk intelijen China.
[mel]
BERITA TERKAIT: