Perubahan Warna Taj Mahal Mengkhawatirkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 02 Mei 2018, 06:57 WIB
Perubahan Warna Taj Mahal Mengkhawatirkan
Limbah di dekat Taj Mahal/BBC
rmol news logo Mahkamah Agung India menginstruksikan pemerintah untuk mencari bantuan asing untuk memperbaiki perubahan warna yang mengkhawatirkan salah satu situs penting di negara tersebut, Taj Mahal.

"Bahkan jika Anda memiliki keahlian, Anda tidak menggunakannya. Atau mungkin Anda tidak peduli," kata hakim pengadilan seperti dimuat BBC.

Pengadilan mengatakan makam terkenal itu, yang dibangun pada abad ke-17 dari marmer putih telah berubah menjadi kuning dan sekarang berubah menjadi coklat dan hijau.

Hal itu dikarenakan adanya pencemaran, konstruksi dan kotoran serangga di banguna tersebut.

Hakim Madan Lokur dan Deepak Gupta memeriksa foto-foto istana yang diajukan oleh pencinta lingkungan dan memerintahkan pemerintah untuk mencari keahlian dari dalam India dan luar negeri untuk segera memperbaiki keadaan tersebut.

Pemerintah sebelumnya telah menutup ribuan pabrik dekat Taj Mahal demi menghindrai pencemaran lingkungan yang berpengaruh pada Taj Mahal. Namun para aktivis mengatakan hal tersebut tidak cukup.

Para aktivis lingkungan di India menyoroti limbah di Sungai Yamuna, di samping istana yang telah menarik serangga yang mengeluarkan kotoran ke dinding istana dan menodainya.

Taj Mahal sendiri merupakan situs populer di India yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan di kota Agra. Taj Mahal menarik sebanyak 70.000 orang pengunjung setiap harinya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA