Pembicaraan tersebut bukan fokus pada kemenangan Putin dalam pemilu presiden akhir pekan kemarin, melainkan membahas kasus upaya pembunuhan yang dilakukan terhadap mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia awal Maret ini.
Dalam percakapan telepon itu, Macron menyampaikan soal tuduhan tentang keterlibatan Rusia melakukan serangan senjata kimia yang nyaris membunuh mantan agen Skripal.
Selama pembicaraan, Macron mendesak Putin untuk segera menjelaskan seputar kasus keracunan yang menimpa mantan agen ganda Skripal.
"Presiden Perancis meminta kepada otoritas Rusia untuk mengklarifikasi keadaan serangan yang tidak dapat diterima di Salisbury dan untuk mendapatkan kembali kendali atas program yang tidak dilaporkan kepada Organisasi yang Larangan Senjata Kimia," begitu keterangan yang dirilis Istana Elysée.
Berbeda dengan penjelasan dari Istana Elysée, Kremlin justru mengatakan bahwa percakapan telepon antara Putin dan Macron hanya membahas tentang seputar kemenangan Putin dalam pemilu.
Kremlin menambahkan bahwa Presiden Macron menghubungi Presiden Putin untuk sekedar mengucapkan selamat atas kemenangan dalam Pilpres, serta sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral.
[mel]
BERITA TERKAIT: