Presiden Mauritius ini meÂmutuskan mundur untuk meÂmudahkan proses penyidikan. Meski demikian, Gurib-Fakim membantah dia menghabiskan uang negara dengan mengguÂnakan kartu kredit atas nama negara.
Setelah sebelumnya menoÂlak dorongan resign, penÂgacara Gurib-Fakim, Yusuf Mohamed mengatakan kepada awak media bahwa kliennya akan mundur. Sejauh ini Gurib-Fakim belum mengeÂluarkan pernyataan langsung apapun. Sebelumnya Perdana Menteri Mauritius pernah meÂnyatakan sang presiden akan mundur pada Senin kemarin.
Februari lalu, surat kabar lokal L'Express melaporkan bahwa Gurib Fakim, wanita pertama yang menjadi presiÂden di Mauritius, mengguÂnakan kartu kredit amal yang diberikan kepada dirinya dari Institut Planet Bumi (PEI) di London. Dia dituduh mengÂgunakan kartu kredit itu untuk membeli perhiasan dan baju-baju bermerek ternama di luar negeri.
Menurut surat kabar terseÂbut, presiden yang juga meruÂpakan ilmuwan ternama itu diberikan kartu kredit untuk menjalankan perannya seÂbagai kepala PEI yang tidak menerima gaji bulanan. Kartu kredit itu juga diberikan untuk biaya promosi sebuah proÂgram doktor.
Kantor kepresidenan Gurib-Fakim mengatakan presiden "menggunakan kartu kredit serupa dari bank yang sama, dan secara tidak sengaja menggunakan yang diberikan dari PEI."
PEI mengeluarkan pernyataan kepada BBC, dan mengatakan Gurib-Fakim telah mengembalikan dana itu ke sebuah organisasi di Mauritius. PEI mengatakan kartu kredit diberikan sebagai pengganti biaya perjalanan Gurib-Fakim dalam memproÂmosikan sains, teknologi dan inovasi benua Afrika.
Mauritius adalah negara pulau di Samudera Hindia yang terletak sekitar 2.000 kilometer dari benua Afrika. Negara ini adalah anggota Negara Persemakmuran dan Uni Afrika. ***
BERITA TERKAIT: