Pembukaan pendaftaran partai ini merupakan sebuah langkah awal dalam pemerintahan untuk mengembalikan demokrasi ke negara tersebut.
Thailand diketahui telah berada di bawah kekuasaan tentara sejak sebuah kudeta tahun 2014 menggulingkan pemerintah terpilih dan menempatkan rezim otokratis di negara itu.
Para jenderal yang memimpin telah melarang semua aktivitas politik dan berulang kali menunda kembalinya demokrasi yang dijanjikan.
Namun minggu ini junta militer Thailand berjanji untuk menggelar pemilu paling lambat akhir Februari 2019.
Sebagai tanda awal antusiasme untuk memberikan suara, puluhan partai baru mengajukan pendaftaran di Komisi Pemilu (EC) pada hari ini.
"Sejauh ini ada 34 nama partai politik yang diajukan ke Komisi Eropa," kata seorang pejabat EC kepada
AFP.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: