"Wanita kami telah muncul untuk berbicara untuk diri mereka sendiri, untuk mengambil posisi publik yang hebat Kami memiliki 10 wakil menteri, lima duta besar wanita, tiga menteri Mereka semakin aktif Mereka akan dilibatkan dalam setiap bagian proses perdamaian," kata Ghani dalam sebuah wawancara dengan CNN (Kamis, 1/3).
Namun hal itu tampaknya akan mengurangi harapan terlaksananya pembicaraan bersejarah dengan Taliban mengingat kelompok militan tersebut memiliki interpretasi fundamentalis mengenai bagaimana memposisikan wanita sebagai warga kelas dua.
Ghani sendiri merupakan sosok yang vokal mendorong hak-hak perempuan di negaranya di mana masih ada ketimpangan gender.
Dia baru baru ini mengeluarkan tawaran kepada Taliban untuk melakukan perundingan tanpa prasyarat dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut dapat diakui sebagai partai politik yang sah dan bahkan membuka kantor politik.
Taliban menanggapi dengan dingin proposal tersebut dan menyebutnya tidak masuk akal.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: