Survei: Banyak Pekerja Disneyland Hidup Miskin Dan Tak Punya Rumah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 01 Maret 2018, 11:58 WIB
Survei: Banyak Pekerja Disneyland Hidup Miskin Dan Tak Punya Rumah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Serikat pekerja taman hiburan Disneyland menuntut upah yang lebih tinggi setelah sebuah survei baru mengungkapkan bahwa banyak pekerja di taman hiburan tersebut di California berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bukan hanya itu, beberapa di antara para pekerja Disneyland bahkan kehilangan tempat tinggal di saat keuntungan perusahaan meningkat.

Sebuah survei terhadap 5.000 pekerja di Disneyland Resort di Anaheim, California menemukan bahwa banyak pekerja yang tidak mampu membayar makanan pokok dan biaya pengobatan.

Sebelas persen pekerja bahkan mengatakan bahwa mereka mengalami tunawisma dalam dua tahun terakhir. Temuan ini berasal dari laporan yang didukung oleh serikat pekerja 'Working for the Mouse', yang dilakukan oleh para periset di Occidental College dan Roundtable Ekonomi dan dirilis pada hari Rabu (28/2).

Kelompok serikat pekerja di balik survei tersebut meminta Disneyland Resort untuk menaikkan upah dasarnya menjadi 20 dolar AS per jam.

"Saya telah bekerja di Disneyland selama hampir 28 tahun dan saya menghasilkan kurang dari 20 dolar AS per jam. Jika saya tidak meminta suami untuk membantu tagihan dan biaya hidup lainnya, saya akan tinggal di luar mobil saya, atau lebih buruk lagi, kehilangan tempat tinggal," kata seorang pekerja Disneyland dalam survei yang dilakukan pada bulan Oktober 2017 itu.

Upah rata-rata per jam untuk pekerja resor Disneyland diketahui mengalami penurunan sebesar 15 persen antara tahun 2000 dan 2017, dari semula 15,80 dolar AS menjadi 13,36 dolar AS per jam setelah disesuaikan dengan inflasi.

Padahal, Disneyland menghasilkan lebih dari 3 miliar dolar pendapatan untuk Walt Disney Company pada tahun 2016.

Dalam survei itu ditemukan bahwa lebih dari 85 persen pekerja serikat pekerja di Disneyland mendapatkan kurang dari 15 dolar AS per jam. Hampir tiga perempat dari mereka mengatakan bahwa mereka tidak memperoleh cukup uang untuk membayar biaya dasar setiap bulannya.

Sementara itu, lebih dari separuh karyawan mengungkapkan kekhawatiran akan diusir dari rumah mereka karena tidak mampu membayar sewa ataupun membelinya.

"Saya memiliki pekerjaan penuh waktu yang tidak membiarkan saya hidup seperti manusia. Tingkat stres dan kecemasan saya sangat tinggi karena saya menjalani cek gaji, meminta orang-orang apakah saya bisa meminjam uang untuk membuat saya bekerja," kata seorang pekerja anonim dalam survei itu.

Pihak Disney mengecam survei tersebut dan menilainya tidak akurat serta mengatakan bahwa hal itu tidak mencerminkan perasaan 30.000 karyawan atau pemeran yang bekerja di resor tersebut.

"Survei yang tidak akurat dan tidak ilmiah ini dibayar oleh serikat buruh bermotivasi politik dan hasilnya sengaja terdistorsi," kata juru bicara Disney Suzi Brown seperti dimuat Russia Today. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA