Kabar itu pertama kali dihembuskan oleh media Amerika Serikat
New York Times, Washington Post dan
Wall Street Journal dengan mengutip temuan para ahli PBB.
Pasokan yang dilaporkan dikirim secara ilegal ke Suriah oleh Korea Utara termasuk ubin tahan panas tinggi, asam, tahan korosi dan termometer. Ubin tersebut dikatakan digunakan untuk membangun fasilitas dimana senjata kimia diproduksi.
Lima pengiriman dikabarkan dilakukan ke Suriah melalui sebuah perusahaan perdagangan China pada akhir 2016 dan awal 2017.
Pusat Penelitian dan Ilmu Pengetahuan Ilmiah (SSRC), yang merupakan sebuah badan pemerintah Suriah dikatakan telah membayar Korea Utara melalui sejumlah perusahaan terdepan.
Tuduhan tersebut muncul setelah laporan baru tentang gas klorin digunakan oleh pasukan Suriah. Tuduhan itu ditolak oleh rezim tersebut.
Informasi itu sendiri disebut-sebut bermula dari laporan PBB yang beluim dipublikasikan namun telah bocor lebih dulu.
Juru bicara PBB Stéphane Dujarric tidak mengatakan apakah laporan yang bocor akan dipublikasikan.
"Saya pikir pesan menyeluruh adalah bahwa semua negara anggota memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mematuhi sanksi yang ada," ujarnya seperti dimuat
BBC.
[mel]
BERITA TERKAIT: