Kali ini dia mengeluarkan pernyataan yang isinya anjuran kepada orang-orang Filipina untuk tidak menggunakan kondom. Alasannya sederhana, karena penggunaan kondom membuat hubungan seksual tidak menyenangkan.
"Hindari kondom karena kondom tidak menyenangkan," kata Duterte pada sebuah acara bersama pekerja migran Filipina, beberapa hari lalu.
Mantan Walikota Davao itu menyarankan agar wanita lebih memilih pil kontrasepsi gratis. Mengenai kondom, ia memberi ilustrasi memakainya sama dengan memakan sepotong permen bersama bungkusnya.
"Ini, coba makan tanpa membukanya. Makan, seperti itulah kondom," ucap Duterte, dikutip dari
RT.Perkataan itu memicu kritik dari dalam negerinya. Filipina selama ini tidak hanya berjuang dengan isu kehamilan yang tidak diinginkan akibat penentangan keras terhadap alat kontrasepsi, namun juga bergulat dengan epidemi HIV yang tumbuh paling cepat di wilayah Asia Pasifik. Di sana,
Reppler mengungkap, kasus HIV tumbuh dari 4.300 kasus di tahun 2010 menjadi 10.500 pada tahun 2016.
"Presiden Duterte harus berhenti membuat pernyataan tanpa berpikir, ceroboh, dan tidak bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat," kata Senator Risa Hontiveros dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Kamis.
"Tidak ada yang menyenangkan atau lucu tentang meningkatnya kasus HIV dan kehamilan remaja kita," tambahnya.
Sedangkan Carlos Conde, peneliti untuk Divisi Asia Human Rights Watch, mengatakan, alih-alih mengkritik kondom sebagai penghambat kesenangan, Duterte seharusnya mengambil tindakan yang berarti untuk melindungi kesehatan rakyat Filipina dengan mendukung perubahan kebijakan yang sangat dibutuhkan untuk memperluas aksesibilitas dan penggunaan kondom.
Duterte terkenal dengan ucapannya yang kasar, termasuk leluconnya soal pemerkosaan perempuan dan humor-humor yang vulgar tentang kesehatan seksual.
Ia juga dikecam keras karena memerintahkan tentaranya untuk menembak kemaluan wanita yang menjadi bagian dari kelompok pemberontak. Perintah ini kemudian disebut sebagai sekadar lelucon oleh pihak istana kepresidenan.
[ald]
BERITA TERKAIT: