Menkeu RI: Teknologi Dorong Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 27 Januari 2018, 14:41 WIB
Menkeu RI: Teknologi Dorong Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
Menkeu Sri Mulyani di Nairobi/KBRI Nairobi
rmol news logo Pemerintah harus dengan cermat menggunakan teknologi untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara efektif, efisien dan biaya murah.

Begitu kata Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam pidatonya pada peluncuran inisiatif teknologi untuk menanggulangi kemiskinan, di Nairobi, Kenya pekan ini.

"Dengan menggunakan teknologi informasi misalnya, dapat diperoleh data yang akurat untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat miskin," sambungnya.

Inisiatif yang diberi nama "Pathway for Prosperity: Commission on Technology and inclusive Development" itu sendiri dipimpin secara bersama (Co-Chairs) oleh Sri Mulyani Indrawati selaku Menkeu RI, Melinda Gates dari Bill & Melinda Gates Foundation dan Strive Masiyiwa yang merupakan pendiri Econet Wireless danfilantropis asal Zimbabwe.

Peluncuran komisi ini dikemas dalam diskusi panel yang diliput puluhan jurnalis internasional dan setempat. Acara ini juga ditayangkan oleh TV nasional Kenya.

Seperti keterangan yang diterima redaksi akhir pekan ini, Komisi teknologi dan pembangunan inklusif ini juga terdiri dari tujuh orang komisioner dengan latar belakang bidang teknologi informasi, intelegensi artifisial, telekomunikasi, perbankan dan pengambil kebijakan/pemerintahan.

Mereka adalah Kamal Battacharya (CEO Safaricom - Kenya), Santa Devarajan (Direktur Senior - Bank Dunia), Sigrid Kaag (Menteri Perdagangan dan Kerjasama Pembangunan - Belanda), Nadiem Makarim (CEO Go-Jek - Indonesia), Maria Ramos (CEO Barclays Africa Group - Afrika Selatan), Daniela Rus (Direktur CSAIL MIT - Amerika Serikat) dan Shivani Siroya (CEO Tala - Amerika Serikat).

Komisi ini akan bekerja selama dua tahun ke depan untuk merumuskan rekomendasi terkait pemanfaatan teknologi bagi terciptanya pembangunan inklusif dan pengentasan kemiskinan, yaitu, suatu pembangunan yang dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat miskin dan masyarakat di daerah terpencil.

Rekomendasi dari komisi ini diharapkan dapat membantu penanggulangan kemiskinan dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Selain itu, komisi ini juga diharapkan dapat memberikan alternatif rekomendasi yang dapat dipertimbangkan oleh para pengambil kebijakan/pemerintah serta mendorong sektor swasta dan pemangku kepentingan lainnya di berbagai negara untuk saling belajar antara yang satu dengan yang lain.

"Komisi ini diharapkan mendorong para pengambil kebijakan untuk diskusi, bertukar informasi dan pengalaman terkait cara terbaik dalam menanggapi dampak dari munculnya suatu teknologi baru," tegas Sri. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA