Jerman Berhenti Jual senjata Ke Arab Saudi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 20 Januari 2018, 13:56 WIB
Jerman Berhenti Jual senjata Ke Arab Saudi
Ilustrasi/Press TV
rmol news logo Jerman resmi berhenti menjual senjata ke Arab Saudi. Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert mengatakan pada hari Jumat (19/1) bahwa Dewan Keamanan Federal tidak lagi menerbitkan lisensi ekspor yang tidak sesuai dengan kesimpulan dari perundingan eksplorasi.

Dia mengacu pada perundingan yang sedang berlangsung di antara faksi politik Jerman dari Uni Demokratik Kristen, Serikat Sosial Kristen, dan Demokrat Sosial mengenai pembentukan pemerintah koalisi baru.

Sebuah draf kertas tentang ekspor senjata yang keluar dari pembicaraan tersebut mengatakan bahwa pemerintah federal, dengan segera, tidak akan lagi mengekspor senjata ke negara-negara selama negara tersebut terlibat dalam perang Yaman. Saudi sendiri merupakan negara yang memimpin koalisi untuk menggempur Yaman.

Sekitar 13.600 orang telah meninggal sejak Arab Saudi mulai memimpin sejumlah negara bagiannya dalam sebuah invasi ke Yaman pada bulan Maret 2015 lalu.

Perang yang membawa partisipasi antara Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Bahrain, Kuwait, Maroko, Sudan, dan Senegal, diperkuat oleh pasokan senjata dan dukungan logistik dari Amerika Serikat dan Inggris.

Dengan menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi, Jerman dapat menjadi model bagi kekuatan Barat dan non-Barat lainnya yang sudah mendapat tekanan untuk mengakhiri penjualan senjata mereka ke rezim Riyadh. Kelompok hak asasi manusia telah lama menyerukan embargo senjata ke Arab Saudi atas kemungkinan kejahatan perang di Yaman.

Sebuah panel PBB baru-baru ini menyusun sebuah laporan terperinci tentang korban sipil yang disebabkan oleh militer Saudi dan sekutu-sekutunya selama perang,. Dalam laporan itu disebutkan bahwa koalisi yang dipimpin Riyadh telah menggunakan amunisi dengan panduan presisi dalam penggerebekannya terhadap sasaran sipil. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA