
Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menawarkan kepada pemerintah Otoritas Palestina sebuah daerah pinggiran Yerusalem, Abu Dis, sebagai alternatif bagi Yerusalem Timur untuk ibukota sebuah negara Palestina masa depan.
Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin klan Palestina di Jalur Gaza pada hari Selasa (26/12), Haniya memberi label keputusan Presiden Donald Trump baru-baru ini untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel sebuah tipuan untuk menghancurkan tujuan Palestina sesuai dengan kesepakatan yang disebut abad ini.
"Amerika Serikat masih menawarkan kesepakatan dan terus berada di pihak Otoritas Palestina (PA) dengan cara apa pun, untuk memberi mereka modal atau entitas di daerah Abu Dis, jauh dari Yerusalem, dengan jembatan yang menghubungkan ke Masjid al-Aqsa memungkinkan untuk kebebasan sholat," katanya seperti dimuat
Al Jazeera.
Haniya mengatakan beberapa pasukan regional berusaha untuk membagi Tepi Barat menjadi tiga bagian, selain menciptakan entitas politik di Jalur Gaza dengan kekuatan penguasaannya sendiri.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: