Mesir khawatir skema pembangkit listrik tenaga air akan membatasi perairan yang mengalir turun dari dataran tinggi Ethiopia, melalui padang pasir Sudan ke ladang dan waduknya.
Kendati begitu, Ethiopia, yang ingin menjadi pengekspor daya terbesar Afrika, mengatakan bahwa hal itu tidak akan berdampak seperti itu.
Para menteri dari Ethiopia dan Mesir bertemu pada hari Selasa (26/12) untuk mencoba menyelesaikan perselisihan mengenai kata-kata sebuah laporan mengenai dampak lingkungan dari Dam Dam Renaissance Grand Asia senilai empat miliar dolar AS dan masih terus dibangun.
Namun Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan bahwa mereka tidak berhasil mencapai sebuah terobosan sejak tiga negara terakhir bertemu pada bulan November.
"Dari perspektif praktis, kita harus menyadari bahwa musyawarah teknis tidak (menghasilkan) hasil yang cukup untuk memungkinkan proses berlanjut," kata Shoukry seperti dimuat
Reuters.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: