Demikian laporan dari
ABC News. Pusat perhatian masyarakat dunia mengarah pada usaha pencarian dan penyelamatan di sekolah Enrique Rebsamen yang ambruk. Sudah 25 mayat korban yang ditemukan di bawah puing-puing bangunan sekolah di Mexico City itu.
Para korban tewas yang ditemukan terdiri dari 21 siswa dan empat guru. Sejauh ini, 11 orang telah diselamatkan, namun dua siswa dan satu guru dikabarkan masih hilang. Demikian penjelaskan Menteri Pendidikan, Aurelio Nuno.
Tim penyelamat bersama warga bekerja tanpa kenal lelah sampai Rabu malam (20/9) waktu setempat, setelah mendengar laporan setidaknya seorang gadis ditemukan masih hidup di bawah reruntuhan.
Gempa 71, SR itu berpusat di sekitar 120 Km ke tenggara Mexico City dan menyebabkan kerusakan luas. Gempa meratakan sedikitnya 44 bangunan, termasuk rumah, sekolah dan gedung perkantoran.
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, langsung menyatakan keadaan darurat nasional setelah mendengar kabar ratusan orang telah kehilangan nyawa akibat gempa.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sudah berbicara langsung dengan presiden negara tetangganya itu pada Rabu kemarin. Ia menyampaikan duka cita atas ratusan nyawa yang hilang dan kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
Trump juga menawarkan bantuan tim pencari dan penyelamat yang dilaporkan sedang dikerahkan ke Mexico City.
[ald]
BERITA TERKAIT: