Selain itu, ia juga akan mengkampanyekan peningkatan tekanan pada Republik Islam Iran terkait kesepakatan nuklir tahun 2015 dan memerangi kelompok teroris ISIS. Demikian dilaporkan
The Wall Street Journal, berdasarkan keterangan dari Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
Pidato Trump dijadwalkan berlangsung pada Selasa mendatang. Walaupun Dewan Keamanan PBB telah bulat menjatuhkan sanksi paling keras dalam sejarah terhadap Korea Utara, Trump tetap meragukan sanksi tersebut bisa menghambat ambisi pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengembangkan proyek senjata nuklir negaranya.
Tes rudal terbaru yang dilakukan Korea Utara pada kemarin pagi (Jumat, 15/9) juga bisa memperparah hubungan AS, China dan Rusia. AS telah berulangkali meminta China melakukan lebih banyak tekanan terhadap Korea Utara, tetapi China dan Rusia malah terus mengkritik retorika AS yang memperburuk situasi.
Nikki Haley mengatakan bahwa dia telah meninjau draf pidato Trump dan berharap agar pidato itu bisa diterima dengan baik oleh Majelis Umum PBB.
Trump pun dijadwalkan bertemu untuk pertama kalinya dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Senin lusa.
Selain iu, Trump dijadwalkan mengadakan serangkaian pembicaraan dengan para pemimpin dunia meskipun tiga tokoh paling penting tidak akan hadir dalam pertemuan itu, yaitu Angela Merkel (Jerman), Xi Jinping (China) dan Vladimir Putin (Rusia).
[ald]
BERITA TERKAIT: