Begitu kabar yang dihembuskan dua anggota parlemen Irak sebagaimana dibuat Reuters.
Mereka menyebut bahwa rencana itu dibuat dengan alasan kedua negara perlu melestarikan aliansi mereka terhadap ISIS.
Pemerintah Irak sendiri sejauh ini telah menolak untuk mengomentari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump Jumat lalu.
Di Irak sendiri diketahui bahwa saat ini ada lebih dari 5.000 tentara Amerika Serikat yang bertugas membantu pasukan Irak dan Kurdi dalam perang melawan ISIS.
Beberapa anggota parlemen mengatakan Irak harus membalas dengan tindakan serupa terhadap Amerika Serikat.
"Irak adalah di garis depan perang melawan terorisme dan tidak adil bahwa Irak diperlakukan dengan cara ini," kata komite urusan luar negeri parlemen.
"Kami meminta pemerintah Irak untuk membalas terhadap keputusan yang diambil oleh pemerintah di luar Amerika Serikat," sambung komite tersebut.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: