Soal Trump, Paus Fransiskus Hanya Akan Wait And See

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 22 Januari 2017, 14:59 WIB
Soal Trump, Paus Fransiskus Hanya Akan <i>Wait And See</i>
Paus Fransiskus/BBC
rmol news logo Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus memperingatkan soal kenaikan populisme dan bahaya yang memungkinkan datangnya krisis politik untuk mengantar diktator seperti Hitler.

Pernyataannya itu dibuat setelah Donald Trump diambil sumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45.

Dalam sebuah wawancara dengan Spanyol El Pais, Paus mengutuk penggunaan dinding dan kawat berduri untuk menjaga orang asing keluar.

Namun dia mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai pemimpin baru Amerika Serikat.

"Kita akan lihat apa yang Trump lakukan," kata Paus.

Ketika ditanya apakah ia khawatir tentang kenaikan populisme di Eropa dan Amerika Serikat, Paus mengatakan bahwa krisis memprovokasi ketakutan.
 
"Menurut pendapat saya, contoh yang paling jelas dari populisme Eropa adalah Jerman pada tahun 1933," kata Paus.

"Jerman rusak, perlu untuk dibangun, untuk menemukan identitasnya, seorang pemimpin, seseorang yang mampu memulihkan karakter, dan ada seorang pemuda bernama Adolf Hitler yang mengatakan:" Saya bisa, saya bisa," tambah Paus.

"Dan semua orang Jerman memilih Hitler. Hitler tidak mencuri kekuasaan, orang-orangnya memilih dia, dan kemudian dia menghancurkan umat-Nya," tambah Paus.

Terkait dengan Trump, Paus mengatakan bahwa ia hanya akan menunggu dan melihat (wait and see) apa yang akan dilakukannya.

"Saya tidak suka untuk maju dari diri saya atau menghakimi orang prematur. Kami akan melihat bagaimana dia bertindak, apa yang dia lakukan, dan kemudian saya akan punya pendapat," tambahnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA