Pemilihan umum tersebut direncanakan oleh pemerintah junta saat ini. Pemilu menimbulkan pertanyaan soal apakah pemerintah Thailand akan kembali ke tangan sipil.
Surat kabar Bangkok Post melaporkan pada hari Senin (17/10) bahwa kematian raja tidak mempengaruhi rencana untuk pemilihan umum tahun depan.
"Pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya untuk mengikuti roadmap untuk pemilihan umum yang dijadwalkan akhir tahun depan," kata surat kabar itu.
Weerachon Sukondhapatipak, juru bicara pemerintah militer menolak untuk mengomentari masalah ini.
"Ini bukan waktu untuk membahas politik," tegasnya.
Thailand diketahui telah memulai satu tahun masa berkabung untuk Raja Bhumibol yang wafat di usia 88 tahun telah diumumkan di hari kematiannya, Kamis pekan kemarin.
Kabinet telah meminta penundaan perayaan publik selama 30 hari ke depan dan orang-orang diminta untuk mengenakan pakaian hitam selama periode ini.
[mel]
BERITA TERKAIT: