Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Hadapan Paus Dan Seluruh Pemimpin Agama Sedunia Di Italia, Din Serukan Perdamaian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 23 September 2016, 06:44 WIB
Di Hadapan Paus Dan Seluruh Pemimpin Agama Sedunia Di Italia, Din Serukan Perdamaian
Din Syamsuddin
rmol news logo Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof. Dr. Din Syamsuddin, MA, mewakili delegasi muslim dunia menjadi pembicara dalam acara Dialogue on Religion and Culture, yang diprakarsai Komunitas Santa Egido, Sebuah Ormas orang awam Katholik sedunia, di Assisi, Italia, (20/9).

Hadir pada upacara penutupan dialog tersebut Paus Fransiscus yang juga memberi sambutan di hadapan ratusan tokoh Agama dari seluruh dunia, termasuk di antaranya Wakil Syaikh Al-Azhar, Sekjen Dewan Gereja Sedunia, dan Patriach Gereja-gereja Ortodoks Kristen, Yahudi, serta tokoh agama Buddha, Hindu, dan lain-lain.

Din yang juga mantan Ketua PP Muhammadiyah ini mendapat giliran kedua untuk berpidato setelah tokoh Gereja Kristen Ortodoks. Di hadapan Paus Fransiscus dan ratusan tokoh agama dari seluruh dunia, dia menyampaikan pesan Islam untuk perdamaian dunia.

Dalam pesannya Din menyampaikan beberapa point di antaranya, bahwa Islam adalah agama perdamaian, misi kerasulan Muhammad SAW adalah menyebarkan perdamaian dan kasih sayang. Umat berbagai agama harus bersatu padu, bahu membahu menanggulangi berbagai persoalan peradaban dunia yang sudah rusak parah. Hal tersebut adalah tanggung jawab keagamaan yang paling sejati karena terkait umat manusia dan kemanusiaan itu sendiri.

Din juga menegaskan bahwa tidak ada akar di dalam agama manapun termasuk Islam bagi munculnya budaya kekerasan. Untuk itu umat berbagai agama harus meniadakan segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal seperti sikap fobia terhadap pihak lain. Din menegaskan bahwa kekerasan justru lebih banyak diakibatkan oleh ekspansi modal dan negara. Di sinilah agama harus hadir memberi solusi, bukan justru dikambinghitamkan sebagai sumber konflik.

Mengakhiri sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela ini mengutip ayat  al-Qur'an dan mengajak umat berbagai agama -khususnya umat Yahudi dan umat Kristiani, untuk "berpegang teguh kepada landasan tunggal yang sama (kalimatun sawa') yakni dengan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa serta bekerjasama untuk kemaslahatan dunia".

Pidato sambutan Dea Guru Din Syamsuddin mendapat sambutan positif dari banyak pihak, utamanya Paus Fransiscus yang di akhir acara menyampaikan terima kasih khusus kepada Prof. DR. Din Syamsuddin sambil berjabat tangan terakhir.

Sebelumnya, Paus Fransiscus berkenan menerima beberapa tokoh dari berbagai agama, dan Din dipilih mewakili tokoh agama Islam untuk berjumpa dengan Paus Fransiscus. Dalam pertemuan yang bersifat privat selama lima menit tersebut, Din menyampaikan harapan harmoni umat Katholik dan umat Islam. Dan Paus Fransiscus kemudian meminta Din untuk saling mendoakan.[zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA