Hutan hujan buatan tersebut direncanakan akan dibangun di wilayah dengan total seluas 7.000 meter persegi. Hutan tersebut akan menjadi bagian dari Rosemont Hotel dan Residences Dubai, salah satu properti di bahwa merk independen mewah Hilton, Curio.
Hotel tersebut direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2018 mendatang.
Dalam rancangan, proyek tersebut akan terdiri dari dua menara setinggi 53 lantai. Proyek tersebut terdiri dari 448 kamar hotel dan 280 apartemen.
"Konsep klien kami adalah untuk menciptakan tujuan yang sangat unik untuk kota Dubai, dan juga untuk membuat proyek yang akan menjadi tujuan itu sendiri, dengan setiap kemungkinan rekreasi dan kemudahan hiburan di dalam hotel," kata DJ Armin, arsitek utama dan managing partner dari ZAS Arsitek Dubai.
"Karena situs tersebut bukan lokasi pantai, maka kami melihat bagaimana kita bisa membuat jenis baru dari ruang rekreasi di kota dan juga sepenuhnya mengintegrasikan alam ke dalam pengalaman tamu," sambungnya.
Karena itulah ide soal pembangunan hujan hutan tropis di hotel tersebut menjadi hal paling rasional.
"Di dalam hutan hujan, kami telah membuat lanskap mirip dengan lingkungan tropis skala penuh, lengkap dengan jalan petualangan, air terjun, sungai dan sebuah kafe hutan hujan," kata Armin.
Selain itu juga terdapat rawa buatan yang terinsiprasi dengan situasi prasejarah.
"Fitur teknologi termasuk sistem hujan sensorik canggih yang menciptakan pengalaman 360 derajat, simulasi sensasi yang dikelilingi oleh curah hujan tanpa benar-benar basah," sambungnya.
Sensor untuk mengontrol di mana hujan akan jatuh tergantung pada di mana orang terdeteksi berada.
Air tersebut dikumpulkan, disimpan dari kondensasi dan daur ulang untuk menciptakan lingkungan yang lembab mirip dengan hutan hujan tropis.
Hutan hujan di luar ruangan akan terletak di tingkat atas yang menghubungkan hotel dan menara residensial.
Proyek ini masih pada tahap awal, tetapi tampaknya hutan hujan akan terbuka untuk umum serta tamu hotel.
[mel]
BERITA TERKAIT: