Kemarin, Rusia menyerukan pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi yang memburuk di perbatasan Turki-Suriah, dan juga rencana Turki untuk mengirim pasukan ke Suriah.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Rusia bermaksud untuk mengajukan rancangan resolusi Dewan untuk menghentikan tindakan yang melemahkan kedaulatan Suriah dan integritas wilayahnya. Demikian dikutip dari
Aljazeera.Selama ini, militer Turki terus menerus melakukan serangan artileri lintas-perbatasan terhadap posisi tempur pasukan pejuang Kurdi di Suriah, yang notabene didukung Amerika Serikat.
Turki menganggap kebangkitan Kurdi di Suriah akan membahayakan stabilitas negaranya. Kekuatan politik dan militer Kurdi di Turki dianggap sebagai separatis pengacau di dalam negeri. Bahklan, baru-baru ini Turki menuduh Kurdi Suriah sebagai dalang bom di Ankara (Rabu, 17/2) yang menewaskan 26 tentara dan 2 sipil.
Sedangkan AS menjadikan partai Kurdi di Suriah (PYD) dan sayap militernya (YPG) sebagai sekutu untuk melawan kekuatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dukungan AS untuk Kurdi di Suriah memancing kemarahan Turki dan menimbulkan perpecahan di antara sekutu NATO. Turki dan AS adalah sesama anggota NATO.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengklaim bahwa bantuan senjata AS kepada pasukan Kurdi Suriah telah disalahgunakan untuk membantai warga sipil.
Berbicara di Istanbul pada hari Jumat waktu setempat, Erdogan menyatakan sedih karena Barat menolak memasukkan PYD dan sayap militernya ke dalam kategori kelompok teroris.
[ald]
BERITA TERKAIT: