Padahal, uji coba yang dilakukan oleh Korea Utara itu semata-mata dilakukan untuk menegaskan ukuran pertahanan diri yang dimilikinya. Setidaknya hal itu yang tertera dalam keterangan resmi dari pemerintah Korea Utara yang diterima redaksi pada Kamis (7/1).
"Tes ini adalah ukuran untuk pertahanan diri Korea Utara yang telah diambil untuk tegas melindungi kedaulatan negara dan hak penting bangsa dari ancaman nuklir yang terus tumbuh dan pemerasan oleh pasukan musuh pimpinan Amerika Serikat dan untuk secara andal menjaga perdamaian di semenanjung Korea serta keamanan regional," begitu bunyi keterangan tersebut.
Disebutkan bahwa uji coba itu dilakukan dengan sepenuhnya mengerahkan sumber daya serta teknologi lokal yang dimiliki oleh Korea Utara. Bagi Korea Utara, hal itu lah yang membuat Korea Utara bisa berbangga diri karena bisa bergabung dengan jajaran negara-negara yang memiliki senjata nuklir.
"Uji coba ini menunjukkan semangat bangsa yang bermartabat dilengkapi dengan penangkal nuklir paling kuat," kata keterangan itu.
Korea Utara sendiri memastikan bahwa uji coba yang dilakukan kemarin sudah sesuai prosedur dan dilakukan secara aman.
"Ditegaskan bahwa tes bom hidrogen dilakukan dengan cara aman dan sempurna dan tidak berdampak buruk pada lingkungan ekologi," sambung keterangan tersebut.
Bagi Korea Utara, ancaman yang ada di luar saat ini begitu keras, terutama yang dibawa oleh Amerika Serikat. Negeri Paman Sam dinilai tidak puas dengan hanya melakukan isolasi politik, blokade ekonomi serta tekanan militer terhadap Korea Utara.
"Sambil melakukan semua sanksi ekonomi serta konspirasi raket hak asasi manusia terhadap Korea Utara dengan mobilisasi kekuatan musuh, Amerika Serikat telah melakukan upaya untuk memblokir pembangunan bangsa dan menurunkan sistem sosial," tegas Korea Utara dalam pernyataan tersebut.
Dengan melakukan uji coba bom hidrogen itu, Korea Utara secara tegas memposisikan dirinya melawan Amerika Serikat.
"Itu adalah hak yang sah dari negara yang berdaulat untuk melakukan pertahanan diri," masih kata keterangan yang sama.
Namun demikian, ditegaskan kembali bahwa Korea Utara bukanlah negara yang menyukai konfrontasi ataupun peperangan. Segala upaya yang dilakukannya, termasuk dalam bidang militer dan pertahanan dilakukan hanya untuk pertahanan diri.
"Korea Utara adalah negara yang cinta damai dan selalu melakukan segala upaya untuk melindungi perdamaian dan kemanan di semananjung Korea dari skenari perang nuklir AS," kata keterangan yang sama.
"Korea Utara juga tidak akan menjadi negara pertama yang menggunakan senjata nuklir atau mentransfer sarana dan teknologi yang relevan dalam keadaan apapun sebagaimana yang telah dideklarasikan, selama kekuatan musuh untuk agresi tidak melanggar batas kedaulatan," demikian bunyi pernyataan tersebut.
[mel]
BERITA TERKAIT: