"Arab Saudi dan Turki dan Qatar adalah pelaku utama dalam kekejaman ISIS," tegas Assad saat diwawancara kantor berita Spanyol (
EFE), yang dikutip kantor berita di Rusia,
RT.
Dia mengatakan, "lebih dari 100 kebangsaan" di Suriah telah bersatu dengan pemerintahan yang sah melawan ekstrimis ISIS, Al-Qaeda dan Al-Nusra.
"Memerangi kelompok-kelompok jihad dalam jangka panjang harus fokus pada mengatasi 'wahabi' ideologi militan Islam," kata Assad.
Dia menuding lembaga Wahabi dan aliran uang dari Saudi mendukung ideologi yang dianut kelompok teroris.
Dalam jangka pendek, perjuangan anti-ISIS harus fokus pada pemotongan rute pasokan jihad dan pembiayaan di perbatasan Turki.
"Untuk mengatasi masalah ini adalah menghentikan aliran deras teroris, terutama melalui Turki ke Suriah dan Irak, dan tentu saja kita harus berhenti mengalirkan uang dan senjata untuk para teroris melalui Turki," tambah Assad.
Assad juga mengungkapkan data intelijen Rusia tentang aktivitas penyelundupan minyak oleh ISIS, sekaligus menegaskan minyak Suriah yang dimanfaatkan secara ilegal itu tidak mempunyai tujuan selain ke Turki.
[ald]
BERITA TERKAIT: