Kepolisian Paris mengatakan, seorang pria bersenjata Kalashniko melepaskan tembakan yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 20 orang lainnya di restoran itu.
Pelaku teror di Bataclan juga diduga menggunakan jenis senjata yang sama, yang sering dinamakan AK-47, untuk melakukan teror membabi buta itu. Antara Bataclan dan restoran La Petit Cambodge berjarak sekitar 8 Kilometer.
Dari berbagai laporan, serangan di La Petit Cambodge berlangsung sekitar 21.30 waktu setempat, satu jam setelah dua bom bunuh diri meledak di luar stadion Stade de France saat pertandingan antara tim nasional Perancis Vs Jerman. Setengah jam kemudian, terdengar berita penyerangan di gedung konser Bataclan.
Media lokal memberitakan bahwa warga di Paris diminta untuk tinggal di dalam rumah sebagai antisipasi anggota kelompok teroris masih berkeliaran.
Sedangkan reporter
Al Jazeera di Paris, melaporkan, polisi mendatangi berbagai bar dan restoran dan mengevakuasi orang-orang dengan mencari tempat aman. Polisi mengevakuasi orang-orang dari semua bar dan restoran di area yang populer sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda dan wisatawan.
"Mereka (polisi) menutup semua jendela restoran dan mematikan musik. Orang-orang menghubungi keluarga mereka dengan ponsel," kata seorang saksi, Madeline Berry.
Sampai saat ini belum diketahui pelaku dan otak di balik rangkaian serangan di Paris tersebut. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas perbuatan biadab itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: