Kesepakatan awal tersebut dijalin antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia yakni Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Tiongkok, dan Rusia atau yang dikenal juga dengan istilah P5+1 setelah menggelar pertemuan selama delapan hari di Lausanne Swiss.
Berdasarkan kesepakatan itu, Iran akan mengurangi kapasitas pengayaan uranium. Sebagai balasannya, Iran akan mendapatkan imbalan berupa pencabutan sanksi.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut bahwa kesepakatan yang dijalin dengan Iran itu merupakan pemahaman bersejarah yang pernah dicapai.
Merujuk pada lembar fakta (factsheet) yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat, garis besar kesepakatan itu meliputi sejumlah kondisi. Di antaranya berbunyi bahwa Iran akan mengurangi sentrifungal yang digunakan untuk memperkaya uranium. Sementara itu Sentrifugal yang tidak lagi digunakan akan ditempatkan di gudang dan dipantau oleh Badan Energi Atom Internaional (IAEA). Semua fasilitas nuklir Iran juga akan dijalankan inspeksi IAEA reguler.
Bukan hanya itu, Iran juga disebutkan akan mendesai ulang reaktor air berat di Arak sehingga dapat tidak dapat memproduksi senjata plutonium.
Sebagai balasannya, Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menarik saksi yang terkait dengan program nuklir Iran secara bertahap. Namun demikian, bila Iran tidak memenuhi kewajibannya, maka sanksi tersebut akan diterapkan kembali.
Obama menyebut bahwa pelaksanaan kesepakatan tersebut akan diawasi dengan ketat.
"Jika Iran menipu, dunia akan tahu itu," katanya seperti dimuat
BBC.
Obama menambahkan, kesepakatan itu tidak didasarkan pada kepercayaan tetapi pada verifikasi belum pernah terjadi sebelumnya.
Setelah kesepakatan awal tersebut, Iran dan enam negara kekuatan dunia akan menyusun kesepakatan nuklir yang komprehensif pada tanggal 30 Juni mendatang.
[mel]
BERITA TERKAIT: