Perancis dan Jerman Harapan Terakhir Perdamaian Ukraina?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Minggu, 08 Februari 2015, 03:23 WIB
Perancis dan Jerman Harapan Terakhir Perdamaian Ukraina?
merkel-hollande/net
rmol news logo Rencana perdamaian yang disusun oleh Perancis dan Jerman adalah kesempatan terakhir untuk mengakhiri konflik di timur Ukraina.

Demikian disampaikan Presiden Perancis, Francois Hollande, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, terkait konflik Ukraina. Angela Merkel mengatakan, peluang keberhasilan rencana perdamaian itu memang belum past, tapi pasti pantas untuk dicoba.

Seperti diberitakan BBC, hari ini (Minggu, 8/2), Hollande dan Merkel dijadwalkan untuk membahas rencana perdamaian dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina Petro Poroshenko, melalui telepon.

Namun rencana tersebut dinilai sebagian kalangan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali gencatan senjata yang gagal, yang ditandatangani di Minsk, Belarus, pada bulan September 2014.

PBB mengatakan, pertempuran yang berlangsung hampir setahun ini telah mengakibatkan hampir 5.400 orang tewas sejak April setelah aneksasi Rusia atas wilayah Krimea.

Hollande dan Merkel diberitakan mengunjungi Kiev dan Moskow awal pekan ini untuk membahas proposal perdamaian. Sementara di Jerman, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan ia "tulus" berharap rencana perdamaian terbaru akan menelurkan hasil baik.

Di tengah ketidakpastian, Merkel mengatakan pada konferensi bahwa walau tidak ada jaminan diplomasi akan berhasil, namun itu penting untuk dicoba.
"Saya percaya kami berutang banyak kepada mereka yang terkena dampak konflik Ukraina," katanya.

Sementara Hollande mengatakan kepada sebuah TV Prancis bahwa wilayah Ukraina timur akan membutuhkan otonomi yang lebih luas. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA