Film itu, sebut Dutabesar Republik Demokratik Rakyat Korea atau Korea Utara Ri Jong-ryul bertujuan untuk menghancurkan kredibiltas Korea Utara di mata dunia.
"Sama seperti propaganda Amerika Serikat lainnya dalam menyudutkan kami," ujar Ri ketika bertemu dengan pendiri Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara, Rachmawati Soekarnoputri, di kediaman Rachma di Jalan Jati Padang Raya, Jakarta Selatan (Kamis siang, 15/1).
Dubes Ri juga mengatakan, pihaknya berharap pemerintah Indonesia ikut memperhatikan keberatan mereka ini dengan melarang website tertentu memuat film itu.
"Kami memahami kebebasan berekspresi. Tetapi kebebasan berekspresi semestinya tidak dilakukan untuk menyakiti dan menghancurkan pihak lain," ujar Dubes Ri.
Menanggapi keluhan Dubes Ri itu, Rachmawati mengatakan dirinya juga punya pengalaman serupa dengan film
Soekarno yang beberapa waktu lalu ditayangkan di bioskop di Indonesia.
Film itu, sebut Rachma, tidak faktual dan menghancurkan kredibilitas Presiden Sukarno juga menyelewengkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Rachma juga sependapat dengan Dubes Ri bahwa kebebasan berekspresi tidak bisa dijadikan tameng untuk tindakan-tindakan yang menindas kebebasan orang lain.
[dem]
BERITA TERKAIT: