Film yang diproduksi Sony Pictures Entertainment itu urung diluncurkan di bioskop-bioskop.
Dalam pernyataan yang dirilis Kantor Berita Korea Utara
KCNA hari Sabtu (17/12), Korea Utara menuding Presiden AS Barack Obama sebagai pihak yang berada di balik pembuatan film itu.
Selain mengecam isi film itu, Korea Utara juga mengecam Amerika Serikat yang menuding Korea Utara berada di balik pembajakan jaringan internet Sony akhir bulan lalu.
"Bila AS tetap bersikeras mengatakan bahwa pembajakan itu dilakukan oleh Korea Utara, AS harus memberikan bukti yang tegas," ujar pernyataan itu.
Jaringan internet Sony dibajak oleh kelompok yang menamakan diri Guardian of Peace atau Penjaga Perdamaian. Federal Bureau Investigation (FBI) menuding pihak Korea Utara di balik pembajakan itu.
Ancaman juga diberikan kepada bioskop-bioskop yang memutar film itu. Salah satu ancaman mengatakan, GoP akan melancarkan serangan seperti serangan 9/11.
Banyak pihak yang mengecam film itu. Presiden Barack Obama pun sebenarnya merupakan salah satu pihak yang tidak sependapat dengan isi film itu.
Menurut Obama, prinsip kebebasan menyampaikan pendapat tidak semestinya dilakukan dengan cara-cara seperti yang dibuat oleh produser film tersebut.
Sony berencana merilis film yang menelan biaya 44 juta dolar AS itu di jaringan Youtube miliknya.
[dem]
BERITA TERKAIT: