Soal Persediaan Darah, WHO Apresiasi Afrika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Sabtu, 14 Juni 2014, 18:40 WIB
Soal Persediaan Darah, WHO Apresiasi Afrika
ilustrasi/net
rmol news logo Afrika telah mencatat kemajuan yang signifikan terkait dengan persediaan darah di sejumlah rumah sakit di kawasan selama 10 tahun terakhir.

Begitu kata direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika, Luis Sambo dalam perayaam Hari Donor Darah Dunia yang jatuh pada hari ini (14/6).

"Jumlah donor darah di wilayah ini meningkat menjadi lebih dari 3,7 juta unit dibandingkan tahun 2012," kata Sambo, seperti dikutip Global Times.

Kemajuan ini, tambah Sambo, disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat pada kebutuhan vital darah untuk menyelamatkan nyawa pasien, terutama bagi wanita yang mengalami pendarahan saat melahirkan.

Hal ini mengacu pada fakta dimana satu dari 38 perempuan di Afrika meninggal akibat komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, terutama karena kekurangan darah atau darah yang terinfeksi selama transfusi.

Menurut Sambo, donor darah melalui sumbangan sukarela dan tidak dibayar di bawah sistem terorganisir perekrutan donor terbukti lebih aman dan lebih efektif dibanding sumbangan yang dilakukan di rumah sakit oleh anggota keluarga.

Meski demikian, data statistik WHO mengungkapkan jumlah tersebut tidak sebanding jika harus memenuhi kebutuhan darah di Afrika. Jika dipersentasekan, jumlah ini hanya 45 persen dari total yang diperlukan. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA