Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan dari kantor kepresidenan, seperti dilansir dari
Xinhua (Minggu, 15/2), Maliki berjanji untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di sana.
Ia juga mengumumkan rencana rekonstruksi yang komprehensif untuk kota-kota yang dihancurkan oleh kelompok-kelompok militan atau dalam bentrokan dengan mereka.
Rencana tersebut juga mencakup ribuan pelatihan pemuda setempat untuk
memerangi kelompok militan.
Tidak hanya itu, dalam kunjungan pertamanya ke Anbar selama beberapa
jam, Maliki juga menyempatkan diri untuk menemui para pemimpin militer dan kepala suku yang melaporkan situasi keamanan dan pengembangan operasi militer di sana.
Dalam enam pekan belakangan ini, bentrokan antara pasukan pemerintah Irak dengan pemberontak di Anbar telah memaksa sekitar 300 ribu orang mengungsi dari rumah mereka. PBB menyebut ini merupakan kekerasan terburuk yang terjadi di Irak sejak tahun 2008.
[wid]
BERITA TERKAIT: