Delapan korban tewas itu adalah, lima tentara, seorang perwira polisi dan dua warga sipil. Akibat serangan itu juga, menyebabkan bangunan rumah hancur.
Seperti dikabarkan
Reuters (Minggu, 8/12), pihak militer menyalahkan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang merupakan gerilyawan sayap kiri.
Menurut sumber-sumber militer, kelompok militan FARC meluncurkan bom rakitan ke sebuah rumah yang berfungsi sebagai markas tentara dan polisi di Provinsi Cauca Inza.
Menanggapi insiden ini, Presiden Juan Manuel Santos mengecam aksi keji tersebut dalam kicauannya di situs jejaring sosial
Twitter.
"Kami mengutuk dan menolak serangan pengecut yang terjadi di Inza," tulisnya, dan menambahkan bahwa Ia akan segera melakukan perjalanan ke lokasi kejadian untuk mengadakan pertemuan membahas masalah keamanan.
[rus]
BERITA TERKAIT: