Namun, juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, menyangkal perihal kabar bahwa Putin menyebut Inggris hanyalah sebuah pulau kecil sehingga tidak ada yang mendengarkan pendapatnya.
Beberapa saat berselang, Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Jumat (6/9) segera membuat pernyataan balasan untuk membela Tanah Air tercintanya.
"Kami telah diberitahu bahwa Rusia menyangkal membuat komentar itu. Tapi biarkan aku menjelaskan. Inggris mungkin pulau kecil. Tapi saya akan menantang siapa pun untuk menemukan sebuah negara dengan sejarah yang membanggakan, maupun ketahanan yang lebih besar," jelasnya yang bisa dimaknai bahwa hanya Inggris-lah yang bisa menjadi seperti apa yang ia katakan.
"Inggris adalah sebuah pulau yang telah membantu untuk membersihkan Benua Eropa dari fasisme dan tegas dalam melakukan hal itu selama Perang Dunia kedua. Inggris adalah sebuah pulau yang membantu untuk menghapuskan perbudakan, yang telah menciptakan sebagian besar hal yang layak diciptakan, termasuk setiap olahraga yang sedang berlangsung di seluruh dunia," lanjutnya.
"Kami sangat bangga dengan segala sesuatu yang kita lakukan sebagai sebuah pulau kecil. Sebuah pulau kecil yang memiliki perekonomian terbesar keenam, militer keempat terbaik, beberapa diplomat yang paling efektif, sejarah paling membanggakan, salah satu catatan terbaik seni dan sastra, juga kontribusi terhadap filsafat dan peradaban dunia," tambahnya, seperti dilansir
Globe and Mail (Sabtu, 7/9).
Sudah sejak lama, hubungan Rusia dan Inggris mengalami ketegangan setelah Putin mengomentari kekalahan David Cameron di parlemen, yang menolak rencananya ikut serta dalam serangan AS ke Suriah.
Namun, ejekan terbaru Putin di St Petersburg diyakini akan memicu hubungan kedua negara ke titik terendah.
[zul]
BERITA TERKAIT: