Kebijakan Impor Pertanian Picu Aksi Massa di Ibukota

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Sabtu, 31 Agustus 2013, 10:42 WIB
Kebijakan Impor Pertanian Picu Aksi Massa di Ibukota
foto: net
rmol news logo Kesalahan dalam mengambil kebijakan impor ternyata bisa berpotensi memunculkan aksi anarkis dari kaum tani. Setidaknya itulah yang terjadi di Ibukota Kolombia, Bogota.

Ribuan petani Kolombia berkumpul di ibukota memprotes kebijakan pemerintah mereka mengenai perjanjian pasar bebas yang dianggap akan merugikan petani. Mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan perjanjian yang akan membuat petani semakin sulit menjual hasil bumi karena terbukanya impor produk pertanian.
 
Aksi massa yang digelar pada Jumat (30/8) waktu setempat itu bahkan memaksa pemerintah Kolumbia untuk mengerahkan pasukan keamanan. Pengerahan pasukan keamanan ini diakui secara langsung oleh Presiden Kolombia Juan Manuel Santos pada Sabtu (31/8), dengan alasan untuk menjamin keamanan.

"Tadi malam (30/8), saya memesan pasukan keamanan Bogota dan saya juga akan melakukan hal yang sama hari ini (31/8) di setiap kota atau daerah yang membutuhkan pasukan keamanan," kata Presiden Santos dalam pidato televisi setelah pertemuan kabinet, sebagaimana dilansir BBC (Sabtu, 31/8).

"Ini (protes petani) tidak dapat diterima karena beberapa tindakan meraka berdampak terhadap lainnya," lanjutnya.

Sempat terjadi bentrokan keras dalam demonstrasi itu yang mengakibatkan dua pengunjuk rasa tewas. Para petani ini berjanji akan tetap melakukan aksi protes mereka hingga presiden membatalkan membuka perdagangan bebas. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA