Seperti dilansir
Washington Post (Jumat, 2/8) pihak Departemen Luar Negeri menyatakan, mereka bersifat sangat hati-hati terkait penutupan kedutaan dan konsulat itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Marie Harf, menyebutkan, beberapa informasi mengindikasikan ancaman atas fasilitas milik AS di luar negeri. Dengan demikian, beberapa fasilitas diplomatik akan ditutup selama lebih dari sehari.
Pihak dari AS lainnya menyatakan, ancaman itu datang dari sebuah negara muslim, di mana hari Minggu merupakan hari kerja untuk kedutaan dan konsulatnya. Sementara, kerja diplomatik AS di daratan Eropa, Amerika Latin dan beberapa tempat lainnya memang tutup setiap hari Minggu.
Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan peringatan serupa tentang ancaman terhadap fasilitasnya di luar negeri, khususnya di beberapa negara muslim, yang berpotensi diserang pada peringatan tragedi 11 September.
[ald]
BERITA TERKAIT: