"Kami mengutuk kudeta militer dan ditahannya Presiden Mohammad Morsi yang terpilih secara demokratis," ujar pentolan SOLI, Din Syamsuddin dalam konferensi pers di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, (Senin, 29/7).
Dalam kesempatan itu, Din dan pimpinan ormas Islam lainnya mengemukakan empat sikap terkait kerusuhan politik di Mesir. Pertama, mengimbau pemimpin militer untuk melepaskan Presiden Mesir terguling Morsi dan mengembalikan hak politiknya. Kedua meminta pemerintah transisi melaksakan pemilu yang adil, bebas, damai dan demokratis di bawah pantauan PBB.
Ketiga, ormas Islam meminta pemimpin di negara Arab untuk mengembangkan pemerintahan yang demokratis dan pemerintahan yang konsisten dengan pengajaran Islam.
Terakhir, mendesak pemerintah Indonesia mengambil sikap terkait kerusuhan di Mesir. Menurut mereka, Presiden SBY tak cukup hanya menyampaikan kata prihatin tapi harus mengambil peran lebih aktif untuk perdamaian di dunia internasional.
"Penegakan keadilan tidak cukup dengan pernyataan keprihatinan, tapi harus lebih maju dan konkrit mengambil prakarsa internasional. Sesuai dengan konstitusi kita untuk mewujudkan perdamaian abadi," tegas Din.
Din menambahkan, pihaknya ikut bersuara mengenai Mesir bukan karena memihak kepada salah satu kelompok.
"Kami ikut bersuara pada kasus ini bukan berpihak pada seseorang tertentu. Tapi lebih menegakkan keadilan, perdamaian dan juga demokrasi. Karena apa yang terjadi di Mesir ini dapat membawa dampak baik dunia Arab dan dunia Islam umumnya," demikian Din.
[zul]
BERITA TERKAIT: