AS Remehkan Amarah Korut, Korsel Konfirmasi Pergerakan Pasukan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Sabtu, 30 Maret 2013, 11:45 WIB
AS Remehkan Amarah Korut, Korsel Konfirmasi Pergerakan Pasukan
kim jong-un dan tentaranya/ist
rmol news logo Korea Utara marah besar menyikapi apa yang disebutnya provokasi dari Amerika Serikat karena menerbangkan pesawat pengebom siluman B-2 dan B-52 di Semenanjung Korea dalam misi latihan bersama militer Korea Selatan. Baik B-2 maupun B-52 mampu membawa senjata nuklir.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengeluarkan pernyataan resmi untuk siaga perang kepada rakyat dan militernya. Pertemuan darurat dengan para petinggi militernya dilakukan untuk menyusun rencana serangan bila dibutuhkan ke Korea Selatan, di mana AS memiliki basis pangkalan militer di sana.

Menanggapi ancaman balasan dari Korea Utara, Jurubicara Pentagon di Washington DC, AS, angkat bicara dan mengkritik respons negara komunis itu.

Jurubicara Pentagon, Letnan Kolonel Catherine Wilkinson, dikutip dari New York Times, menegaskan, AS sepenuhnya mampu membela negaranya sendiri maupun sekutunya.

"Retorika dan ancaman yang sering dilakukan Korea Utara merupakan pola yang dirancang untuk meningkatkan ketegangan dan intimidasi dari negara lain," lanjutnya.

Di Korsel, suasana agak mencekam. Jurubicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Min-seok, mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui peningkatan aktivitas unit militer Korea Utara.

"Kami percaya mereka (Korea Utara) akan mengambil langkah-langkah tindakan lebih lanjut," kata Min-seok.

Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika serius mengawasi manuver balasan dari Korea Utara. Apakah mereka sedang mempersiapkan rudal jarak pendek, menengah, atau jarak jauhnya.

Para pejabat Korea Selatan dan media-media nasional juga mengatakan bahwa telah terjadi lonjakan pergerakan kendaraan dan pasukan di unit rudal Korea Utara dalam beberapa hari terakhir. Hal itu terjadi di hari-hari Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama.

Kantor berita nasional Korea Selatan,Yonhap, mengatakan bahwa kendaraan militer Korea Utara juga telah dipindahkan ke Tongchang-ri yang terletak di dekat perbatasan barat Korea Utara dengan China.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, sebelumnya sudah menegaskan, segala persoalan yang berkenaan dengan Korea Utara dan Korea Selatan akan diselesaikan dengan perang.

Korea Utara juga memberikan ancaman langsung terhadap Amerika Serikat dan menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tanggung-tanggung berperang melawan negara yang pernah menjuluki mereka sebagai "poros setan" itu.

Korut mengancam akan melancarkan perang nuklir habis-habisan.

"Kami akan menargetkan dan meratakan pangkalan militer Amerika Serikat di Hawaii dan Guam, dan juga pangkalan militer Amerika Serikat yang berbasis di Korea Selatan. Kantor kepresidenan Korea Selatan pun akan terbakar habis," demikian laporan KCNA.

Korea Selatan dan Amerika Serikat yang meningkatkan latihan militer bersama sejak 1 Maret hingga 30 April 2013 dianggap oleh Korea Utara sebagai bentuk provokasi perang. Termasuk, manuver AS mengerahkan pesawat pengebom B-52 sebagai bentuk pamer kekuatan. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA